RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN BISNIS SEBAGAI
ALTERNATIF STRATEGI DALAM RANGKA MEMPERKUAT IDENTITAS KOPERASI
PEMBAHASAN
A. RESTRUKTURISASI
KELEMBAGAAN
Restrukturisasi kelembagaan koperasi dimaksudkan
agar koperasi benar-benar fokus dalam meningkatkan kesejahteraan anggota,
mengurangi konflik, mendorong partisipasi anggota dan tetap mempertahankan
keunggulan koperasi dibandingkan dengan lembaga bisnis lain dengan
mempertahankan identitas koperasi.
1. Keanekaragaman
fungsi koperasi.
Ke aneka ragaman fungsi koperasi akan
menimbulkan konsekuensi semakin besarnya kekuasaan dan wewenang yang melekat
pada manajemen karena masalahnya juga semakin kompleks. Semakin besar kekuasaan
dan wewenang yang melekat pada manajemen mempunyai implikasi :
a. Koperasi
multi usaha akan lebih banyak mengalami konflik dibanding koperasi usaha
tunggal. Konflik yang timbul akan mempengaruhi kinerja koperasi yang pada
akhirnya akan merugikan koperasi itu sendiri dan kelangsungan hidup koperasi
menjadi terancam.
b. Kekuatan
persaingan pasar dari multi usaha koperasi juga akan mengurangi partisipasi
anggota, sehingga koperasi akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan pasar,
mengingat beragamnya kebutuhan dan pelayanan yang harus disediakan koperasi
untuk memberikan keunggulan bagi anggotanya.
c. Kuatnya
kekuasaan dan wewenang manajemen yang berimplikasi pada tingginya biaya
informasi akan mempengaruhi partisipasi/pengawasan melalui suara dan penentuan
keputusan ( voice dan vote )
d. Makin
tingginya biaya informasi yang harus ditanggung oleh anggota untuk memperoleh
informasi sehubungan partisipasi dan pengawasan bagi manajemen, sehingga pada
akhirnya akan mengurangi insentif untuk berpartisipasi dan mengawasi manajemen.
2.
kegiatan atau fungsi koperasi
Kegiatan atau fungsi koperasi seharusnya akan
memudahkan partisipasi dan pengawasan anggota pada manajemen untuk focus pada
kepentingan anggota :
Pemilihan atau fokus pada suatu kegiatan
memberikan dampak pada :
a. Peningkatan
atau penurunan keunggulan atas manfaat koperasi yang dapat dirasakan bagi
anggota
b. Tingggi
rendahnya biaya informasi dalam rangka pengawasan, dan akan mempengaruhi
terhadap tinggi rendahnya partisipasi anggota
c. Kebutuhan
anggota akan pelayanan kopersi semakin mudah atau menjadi sebaliknya yang
berakibat turunnya partisipasi anggota
3. Struktur
Keanggotaan
Struktur keanggotaan koperasi membantu mempercepat
peningkatan kemanfaatan koperasi bagi anggotanya. Koperasi hanya akan hidup
jika lembaga bisnisnya telah mampu memberikan kemanfaatkan bagi anggotanya.
Struktur ini berpengaruh terhadap manfaat bagi koperasi yaitu :
a. Jika
struktur keanggotaan koperasi makin homogin, (dilihat dari profesi: pegawai ,
guru, petani , atau dari segi pendidikan serta tingkat penghasilan), maka biaya
transaksi untuk berpartisipasi semakin rendah. Sebaliknya jika struktur
keanggotaan semakin heterogin, maka biaya transaksi akan menjadi tinggi,
sehingga akan mengurangi partisipasi anggota.
b. Kepentingan
dan kemampuan individu untuk memanfaatkan fasilitas koperasi juga berlainan.
Semakin heterogin keanggotaan maka semakin besar perbedaan kebutuhan anggota.
Hal ini akan mudah memicu konflik internal. Hanya anggota yang punya
“kemampuan” lebih akhirnya yang akan lebih menikmati keunggulan koperasi
dibandingkan anggota yang kurang “mampu”
4. Jumlah
Keanggotaan
Semakin besar ukuran suatu koperasi, maka
semakin tinggi biaya bagi anggota untuk berpartisipasi. Alasannya adalah :
a. Sejalan
dengan semakin besarnya ukuran koperasi, maka aspek profesionalisme manajerial
akan makin meningkat. Hal ini akan menjadi kendala bagi anggota untuk
berpartisipasi (para anggota lebih banyak membutuhkan waktu untuk bisa
memperoleh informasi, dan membutuhkan kemampuan yang tinggi), sehingga semakin
kuat kekuasaan manajemen. Apabila manajemen tidak memegang jati diri koperasi
(identitas), maka rendahnya partisipasi anggota mendorong manajemen untuk
melakukan bisnis dengan non anggota yang lebih menarik serta akhirnya identitas
koperasi akan bergeser sebagai lembaga bisnis non koperasi.
b. Kefeketifan
anggota untuk mendiskusikan tentang kelembagaan bisnis koperasi akan semakin
berkurang atau dengan kata lain partisipasinya semakin berkurang, karena
semakin banyak sumber daya yang harus dipakai sebagai akibat peningkatan jumlah
anggota yang tidak diimbangi dengan kemampuan koperasi untuk mengelola sumber
daya anggota (termasuk masalah lokasi/tempat tinggal yang lebih jauh untuk
menjangkau koperasi).
c. Makin
tingginya biaya partisipasi ini akan mengakibatkan tingkat partisipasi menurun,
sehingga menjadi anggota yang pasif, yang mengandalkan pihak-pihak lain untuk
menjalankan tugas tugasnya guna mengendalikan manajemen. Akhirnya para anggota
tersebut cenderung akan bertindak sebagai free riders (penumpang gelap)
mengandalkan anggota lainnya untuk melakukan tugas partisipasi, namun mereka
tetap berharap dapat menikmati manfaat koperasi.
oleh :
oleh :
Sudarwanto, Adenk. 2012. Restrukturisasi Kelembagaan
Bisnis Sebagai Alternatif Strategi Dalam Rangka Memperkuat
Identitas Koperasi. Jurnal Stie Semarang, Vol 4, No 1, p. 55-66
Tidak ada komentar:
Posting Komentar