Kerangka konseptual
merupakan sebuah konsep dasar yang memberikan pedoman dalammenyusun dan
menyajikan laporan keuangan bertujuan umum. Jika diibaratkan, rerangka
konseptual layaknya seperti Undang-Undang Dasar suatu negara yang merupakan
dasardari segala dasar penyusunan peraturan lainnya
Seperti yang dijelaskan oleh Kieso
(2011), sebuah rerangka konseptual yang menetapkan konsep yang menjadi dasar
pelaporan keuangan. Berdasarkan FASB yang disebutkan dalam Kieso (2011),
rerangka konseptual merupakan suatu sistem yang logis yang terdiri dari tujuan
dan konsep dasar yang saling terkait, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Oleh karena itu, kualitas informasi
yang dihasilkan dari pelaporan keuangan ditentukan oleh kualitas dan utilitas
dari rerangka konseptual.Rerangka konseptual perlu dibuat karena beberapa hal,
1. Level pertama ini
menjelaskantentang tujuan pelaporan keuangan, yaitu untuk pihak eksternal,
contohnya seperti investor, kreditor, pemerintah dan pihak-pihak lain
untuk mengambil keputusan.
2. Level kedua merupakan
konsep dasar (fundamental concepts), berisi tentang
karakteristikkualitatif dan elemen-elemen dalam pelaporan keuangan.
Karakteristik kualitatif meliputirelevansi dan faithfull representation,
sedangkan elemen-elemen pelaporan keuanganmeliputi, aset, liabilitas, ekuitas,
dividen, laba komprehensif, pendapatan dan beban,laba/rugi.c.
3. Level ketiga
menjelaskan tentang konsep pengakuan, pengukuran dan pengungkapan, yangterdiri
dari asumsi-asumsi, dasar-dasar dan constraint dalam pelaporan keuangan.
sumber : Andi, Marchelin dan Regie. 2014 Rerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan, Manajemen Laba dan Konsekuensi Ekonomis Laporan Keuangan. Program Pendidikan Profesi Akuntansi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar