Laporan hasil usaha
Walaupun Rumah Sakit
Pemerintah berorientasi sosial atau nir laba, namun dengan perubahan
menjadi Unit Swadana, maka mencari laba usaha adalah penting walaupun
bukan menjadi tujuan utama pendirian Rumah Sakit tersebut. Sisa
hasil usaha Rumah Sakit Swadana berbeda dengan SHU badan usaha lainnya
atau Rumah Sakit yang berbentuk PT, pada Rumah Sakit Swadana tidak ada
bagian yang diserahkan kepada pemilik sebagai dividen.
a. Pengertian SHU adalah
kelebihan dari penghasilan atas beban pada satu periode tertentu.
b. Manfaat SHU antara
lain :
- Memungkinkan analisis
laporan keuangan
- Memungkinkan laporan
pertanggung jawaban manajemen Setiap unit di Rumah
Sakit mempunyai kontribusi tersendiri terhadap SHU. Ada unit yang
berkontribusi sebagai penghasil keuntungan (profit center)
dan ada yang sebagai pusat pengeluaran beban (cost center).
Laporan dapat bersifat kualitatif sebagai hasil peninjauan lapangan dan dapat
bersifat kuantitatif/keuangan yang diperoleh dari laporan-laporan unit
center.
c. Penyajian didapat
dari:
- Penyajian penghasilan
yang berasal dari pendapatan kegiatan usaha (operating revenues)
yaitu semua penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama
Rumah Sakit seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat
Inap, Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain
- Penyajian penghasilan
yang berasal dari penghasilan lain-lain yang merupakan semua basil
yang diperoleh bukan dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti
parkir, WC, bunga bank dan lain-lain.
- Beban (expenses)
yaitu biaya yang secara langsung telah dimanfaatkan di dalam
kegiatan memperoleh penghasilan dalam suatu periode tertentu.
Terdiri dari :
o beban dari kegiatan
usaha yaitu beban yang timbul sebagai
akibat dari kegiatan
utama Rumah Sakit seperti gaji seluruh
karyawan, harga pokok
obat/bahan habis pakai, snack
karyawan, sparepart
peralatan medik dan lain-lain.
o beban umum dan
administrasi yaitu beban yang timbul bukan
diakibatkan langsung
dari kegiatan memperoleh pendapat
usaha Rumah Sakit
seperti beban gaji direksi dan karyawan
adiministrasi umum, ATK
dan lain-lain
o beban lain-lain
adalah semua beban yang itmbul bukan
dikarenakan dari
pelaksanaan aktivitas utama Rumah Sakit,
seperti beban bunga dan
lain-lain.
d. Bentuk laporan :
- Tunggal (Single
step)
Semua penghasilan
dikelompokkan
Semua beban
dikelompokkan
Selisih penghasilan
atas beban adalah SHU
PPH 25 maka didapat
SHU bersih.
- Bertahap
Setiap penghasilan
ataupun beban diuraikan secara rinci.
e. Perkiraan luar
biasa
Yaitu perkiraan yang
sifatnya abnormal/luar biasa (extra ordinary), bisa
berupa keuntungan atau
kerugian luar biasa, seperti pelunasan hutang,
gempa bumi, kebakaran
dan lain-lain.
Contoh laporan sisa
hasil usaha terlampir.
2. Neraca
Disebut juga laporan
posisi keuangan yang menunjukkan kondisi
atau posisi keuangan
suatu entitas pada suatu tanggal tertentu. Yang
dimaksud dengan posisi
keuangan adalah : posisi dari aktiva atau harta
(assets), kewajiban
(liabilities) dan Modal (Owner's equality).
a. Pendekatan
Secara garis besar ada
2 pendekatan :
- Pendekatan
pembelanjaan
Kewajiban dan Modal
pada Neraca menunjukkan sumber-sumber
pembelanjaan suatu
entitas. Adapun Harta menunjukkan penggunaan dari
sumber-sumber
pembelanjaan tersebut.
- Pendekatan sumber
daya
Harta menunjukkan
jumlah sumber daya yang dimiliki suatu entitas pada
tanggal tertentu.
Adapun kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan
hak/klaim atas harta
tersebut. Kewajiban menunjukkan hak/klaim pihak
luar. Sedangkan Modal
menunjukkan hak/klaim pemilik.
Dengan demikian dapat
dipahami bahwa jumlah aktiva atau harta
di dalam neraca selalu
sama dengan jumlah kewajiban dan modalnya.
b. Kegunaan Neraca
Untuk mengetahui :
- Laporan sisa hasil
usaha Rumah Sakit
- Kemampuan melunasi
kewajiban jangka pendeknya
- Jumlah total harta
dan susunannya
- Jumlah akumulasi
Modal dan sebagainya.
Dengan demikian dapat
diproyeksikan tindakan keuangan apa yang
harus dilakukan, apakah
jumlah persediaan mencukupi, apakah
dana untuk membeli
peralatan tersedia dan sebagainya.
c. Komponen-komponen
Neraca
Aktiva/Harta
- Aktiva lancar :
meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito, check kosong, check
mundur dan sebagainya). Kas yang disisihkan untuk tujuan
khusus disajikan terpisah.
- Surat berharga :
Saham, obligasi dan disajikan di Neraca sebesar biaya/nilai pasar yang
paling rendah.
- Piutang (Account
Receivables)
tagihan kepada pihak lain untuk melakukan
pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutang usaha dan piutang bukan
usaha.
- Persediaan (Inventory)
Antara lain :
persediaan obat, benang medis, bahan laboratorium, bahan radiologi, alat
keperawatan, linen, bahan makanan dan alatalat kebersihan disajikan
dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih.
- Biaya bayar di muka (Prepaid
expenses)
Antara lain : ATK,
barang cetakan, tissue, premi asuransi, sewa bayar di muka, tidak
termasuk uang muka pembelian aktiva dan Pajak bayar di muka.
- Investasi :
dinyatakan dalam neraca sebesar biaya perolehannya (termasuk komisi
broker, jasa bank dan lain-lain)
- Aktiva tetap adalah
aktiva berwujud yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu yang
digunakan untuk kegiatan Rumah Sakit dengan masa manfaat lebih dari satu tahun. Penyajian dalam neraca adalah nilai perolehannya
dikurangi penyusutan.
- Aktiva tak berwujud
Merupakan hak istimewa
yang diperoleh organisasi usaha untuk digunakan dalam
kegiatannya seperti : hak cipta dan sebagainya.
- Aktiva lain-lain
misalnya gedung dalam pembangunan.
Uang muka pembelian
aktiva tetap, piutang jangka panjang dan
sebagainya.
Kewajiban
(Liabilitas)
Kewajiban lancar
meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu
satu tahun atau satu
siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum
dibayar, hutang
pembelian obat, ATK dan lain-lain.
Kewajiban tak lancar
yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo
dalam waktu setahun,
misalnya hutang investor.
Modal/Ekuitas
adalah hak residual
atas aktiva organisasi setelah dikurangi semua
kewajiban.
Terdiri dari Modal
dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan modal
yang berasal dari
sumbangan.
d. Keterbatasan Neraca
- Merupakan laporan
historis dari semua transaksi di masa lalu
akibatnya tidak bisa
menunjukkan nilai saat ini (Current value)
- Dalam neraca
digunakan uang sebagai sebuah ukuran sedangkan
uang memiliki nilai
yang tidak stabil.
- Tidak dapat mengukur
semua sumber daya rumah sakit
- Pos-pos neraca hanya
memberikan indikasi atas nilai secara umum.
sumber : academia.edu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar