Teknologi informasi
berkembang pesat seiring dengan peradaban manusia. Perkembangan tersebut
meliputi infrastruktur teknologi informasi, seperti hardware, software,
teknologi penyimpanan data, dan teknologi komunikasi.
Peranan teknologi informasi terhadap perkembangan akuntansi :
Peranan teknologi informasi terhadap perkembangan akuntansi :
    1.    efisien,
penghematan waktu dan biaya.
    2.    termasuk
peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. 
    3.    karena
untuk perlindungan aset perusahaan.
Manfaat teknologi informasi
dalam akuntansi:
- Pekerjaan
     lebih mudah.
- Bermanfaat
     untuk fungsi sistem informasi.
- Menambah
     produktifitas.
- Mempertinggi
     efektifitas.
- Mengembangkan
     kinerja pekerjaan.
Lima fungsi sistem informasi akuntansi:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktifitas dan transaksi perusahaan.
a. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktifitas dan transaksi perusahaan.
b.  Memproses data
menjadi informasi yang berguna bagi manajemen.
c.  Memanajemen data-data yang ada ke dalam
kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan      oleh perusahaan.
d.  Mengendalikan  kontrol data yang cukup sehingga
aset dari suatu perusahaan.
e.  Melaksanakan
perencanaan, mengeksekusi perencanaan, dan mengontrol aktifitas.
Peluang bagi
Akuntan
Secara teoretis seorang auditor tidak boleh mendelegasikan tanggung
jawab dalam merumuskan simpulan dan pernyataan opininya kepada pihak lain.
Dalam praktiknya di tengah perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat,
maka sulit bagi seorang auditor selain menekuni profesi utamanya di bidang
audit dan akuntansi juga sigap untuk mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu
komputer.
Kemajuan TI sempat
menimbulkan rasa pesimis pada profesi akuntansi dan calon profesi akuntansi,
terutama yang tidak siap menghadapi tantangan baru sebagai akibat kemajuan
teknologi informasi. Namun,
pada akhirnya terjadi hubungan yang harmonis antara profesi akuntansi dengan
teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi mamberikan peluang baru bagi
profesi akuntan. Peluang baru yang mungkin diraih di antaranya adalah sebagai
berikut
1.      Konsultan
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Kantor akuntan publik
(KAP) yang mempunyai klien yang sudah merupakan digital firm dituntut mempunyai
pengetahuan tentang hardware, sofware, dan teknologi komunikasi. Akuntan yang
terlibat dengan laporan keuangan seperti itu harus memahami bagaimana transaksi
tersebut diproses dan diamankan melalui elektronik web based system, baik dalam
kaitannya dengan penyusunan maupun audit laporan keuangan untuk memahami
struktur pengendalian intern. Akuntan perlu pengetahuan tambahan untuk
memperluas kompetensi yang dimiliki.
Jasa konsultan sistem
informasi berbasis komputer memiliki dua komponen utama, yaitu komponen
teknologi yang meliputi hardware, sofware, teknologi komunikasi dan komponen
jasa advise bisnis yang berkaitan dengan analisis pengaruh kompetitif sistem
informasi dan pengembangan strategi bisnis yang efektif. Walaupun akuntan pada
umumnya kurang memiliki kemampuan teknologi komputer, tetapi akuntan mempunyai
kualifikasi lebih pada komponen jasa konsultasi bisnis.
Akuntan yang telah
memiliki pengetahuan dasar tentang sistem informasi berbasis komputer akan
mampu memberikan jasa konsultasi pada berbagai area yang meliputi perkembangan
ekspektasi bisnis yang realistis, pemilihan ahli komputer yang kompeten atau
ISP, dan pencegahan pemborosan biaya teknologi yang kompleks.
2.      Computer
Information System Auditor (CISA)
Karena sedemikian
kompleksnya pemrosesan berbasis komputer, maka auditor khusus seperti Computer
Information System Auditor (CISA) menjadi suatu kebutuhan yang mendesak. CISA
harus memiliki kemampuan khusus, seperti pemahaman mengenai hardware, software,
database, teknologi pengkomunikasian data, serta pengendalian yang berorientasi
pada komputer (Computer Oriented Controll) dan teknik pengauditan
3.      Segel
Web trust
Web trust adalah sebuah
program yang memberikan jaminan menyeluruh terhadap bisnis melalui internet
dengan membangun kepercayaan dan keandalan dari sebuah website. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh American
Institute of Certified Public Accountans (AICPA) yang bekerja sama dengan Canadian
Institute of Chartered Accountants (CICA). Web trust berusaha membangun
kepercayaan publik atas transaksi lewat internet.
Dilihat dari makin
majunya perkembangan teknologi informasi, khususnya yang berbasis internet maka
masa depan web trust boleh dikatakan cerah. Apalagi semakin tingginya tuntutan
masyarakat pengguna internet yang sangat menginginkan keamanan dan keandalan
dalam bertransaksi. Walaupun saat ini sudah banyak program yang menyediakan
segel jaminan, tetapi web trust mempunyai keunggulan yang bersifat
internasional dan didukung oleh organisasi profesi di beberapa negara. Di
samping itu, juga dapat mengadopsi peraturan dan ketentuan suatu negara untuk
diterapkan dalam standar tertentu.
Akuntan publik yang
dapat melakukan jasa web trust adalah akuntan publik yang telah mendapat izin
dari pihak yang berwenang. Akuntan yang mendapat perikatan tersebut akan
melakukan penilaian atas prinsip dan kriteria web trust yang ditetapkan dalam
web site tersebut. Jika seluruh proses telah dijalani sesuai dengan prinsip dan
kriteria web trust, maka perusahaan tersebut dapat menampilkan segel web trust
dalam tampilan web site-nya. Segel tersebut merupakan simbol bahwa telah
dilakukan penilaian terhadap suatu web site oleh akuntan publik dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian (unqualified) atas penerapan standar, prinsip, dan
kriteria yang sesuai dengan prinsip dan kriteria web trust. Ketika akuntan
publik selesai melakukan penilaian dan memberikan pendapatnya mereka harus
mengerti akan tanggung jawab yang menyertainya jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Tanggung jawab auditor
dalam mengaudit web trust secara umum sama dengan audit atas laporan keuangan,
perbedaannya terletak pada cakupannya. Walaupun bentuknya berbeda tetapi
konsep-konsep yang digunakan dalam audit web trust sama dengan audit laporan
keuangan.
Beberapa interaksi teknologi agar sistem tanggap cepat
dan menjadi fleksibel,yaitu:
- Just
     In Time (JIT)
Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang
persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya
berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk
memenuhi tingkat persediaan tertentu.
Ciri-cirinya adalan:
Ciri-cirinya adalan:
- Llingkungan
     JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan bukannya
     lingkungan batch.
- Mensyaratkan
     operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau mengeliminasi
     persediaan secara keseluruhan.
- Mengeliminasi
     kesia-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan
     secara terus-menerus dalam operasi.
- Konsepnya
     mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
- Web
     Commerce
Adalah perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan
melalui jarinag internet WWW (world Wide Web) yang merupakan bagian integral
dari perekonomian.penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi
konsumen maupun penyedia barang.
- Electronic
     Data Interchange (EDI)
Adalah pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke
komputer melalui jaringan komunikasi. Tetapi berbeda dengan e-mail di mana
pengiriman pesan dibuat dan diinterprestasikan olen manusia (orang ke orang0,
sedangkan pesan EDI dibuat dan diinterprestasikan oleh komputer.
Standar EDI untuk publik misalnya, ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat, yaitu:
Standar EDI untuk publik misalnya, ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat, yaitu:
- Menyediakan
     rancangan umum untuk pertukaran data, agar mengurangi biaya dan kesalahan
     referensi silang kode oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
- Menghubungkan
     sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer pemasok, akan
     menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk menempatkan serta
     memproses pesanan pembelian secara cepat.
- Pemasok
     dapat membuat tagihan untuk pengecer.
- Computer
     Integrated Manufacturing (CIM)
Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi
informasi pada perusahaan manufaktur.
Komponen-komponen sistem CIM:
Komponen-komponen sistem CIM:
- Mencakup
     stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided Design
     (CAD).
- Sistem
     pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
- Sistem
     pemesanan dan penegendalian persediaan.
- Electronic
     Founds Transfer (EFT)
Adalah sistem pembayaran di mana pemrosesan dan
komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar dilakukan secara elektronik.
sumber : perkembangan teknologi dan pengaru pada dunia akuntansi.2013.
http://kesyautepabiaransmk.blogspot.com/2013/03/perkembangn-teknologi-dan-pengaruh-pada.html
penerapan teknologi dalam bidang akuntansi.2012.http://kykasetia.blogspot.com/2012/05/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html
penerapan teknologi dalam bidang akuntansi.2012.http://kykasetia.blogspot.com/2012/05/penerapan-teknologi-informasi-dalam.html
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar