Selasa, 27 Oktober 2015

Bhopal - Union Carbide

NAMA KELOMPOK :

ADE MUHAMMAD SYARIF          20212129
IBNU FAJRI HUDA FOFANA         23212522
LEONARDO GUSTAV P                  24212180

Bhopal - Union Carbide
Question :
1.      What are the ethical issues raised by this case?
2.      What is the legal doctrine of "limited liability" apply to protect shareholders of Union Carbide Corporation (U.S.)?
3.      Were the Indian operations, which were being overseen by the managers of Union Carbide Corporation (U.S.), in compliance with legal or moral or ethical standards?

Answer :
1.      Ethical issues of this case regarding environmental negligence and responsibility which has resulted in many casualties of poisonous methyl isocyanate gas leak from the Union Carbide pesticide plant.
2.      No, the legal doctrine does not apply to protect the shareholders, but detrimental to the shareholders so that raises the ire of shareholders as a result of losses suffered. In addition, it was reported that Union Carbide in Bhopal have been losing money for several years.
3.      Not in accordance with the laws, norms and ethics because Union Carbide had ignored warnings that have been given by American managers to fix 10 major weakness in the equipment and safety procedures. Thus, the occurrence of a gas leak and cause many casualties as a result of the negligence of the Union Carbide

Selasa, 20 Oktober 2015

Jurnal Article

Bayesian Averaging vs. Dynamic Factor Models for Forecasting Economic Aggregates with Tendency Survey Data

Piotr Bialowolski, Tomasz Kuszewski, and Bartosz Witkowski

Abstract
The article compares forecast quality from two atheoretical models. Neither method assumed a
priori causality and forecasts were generated without additional assumptions about regressors.
Tendency survey data was used within the Bayesian averaging of classical estimates (BACE)
framework and dynamic factor models (DFM). Two methods for regressor selection were
applied within the BACE framework: frequentist averaging (BA) and frequentist (BF) with
a collinearity-corrected version of the latter (BFC). Since models yielded multiple forecasts
for each period, an approach to combine them was implemented. Results were assessed using
in- and out-of-sample prediction errors. Although results did not vary significantly, best
performance was observed from Bayesian models adopting the frequentist approach. Forecast
of the unemployment rate were generated with the highest precision, followed by rate of GDP
growth and CPI. It can be concluded that although these methods are atheoretical, they provide
reasonable forecast accuracy, no worse to that expected from structural models. A further
advantage to this approach is that much of the forecast procedure can be automated and much
influence from subjective decisions avoided.
JEL C10 C38 C83 E32 E37
Keywords Bayesian averaging of classical estimates; dynamic factor models; tendency
survey data; forecasting

sumber :http://www.economics-ejournal.org/economics/journalarticles/2015-31


kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa meskipun metode ini atheoretical, mereka memberikan akurasi perkiraan yang wajar, tidak lebih buruk dengan yang diharapkan dari model struktural. Sebuah keuntungan lebih lanjut untuk pendekatan ini adalah bahwa banyak prosedur perkiraan dapat otomatis dan banyak pengaruh dari keputusan subjektif dihindari.

Kamis, 08 Oktober 2015

ETIKA


Etika adalah suatu sikap dan prilaku yang menunjukkan kesedihan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam organisasi. Etika juga bisa diartikan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Ketika saya masih anak-anak, nenek saya banyak memberitahu kepada saya pantangan ataupun larangan yang ia anggap tabu dan jika kita lakukan konon akan memberikan akibat jelek bagi kita yang melakukannya, kata nenek pantangan atau larangan ini sudah menjadi tradisi dan turun temurun secara mulut kemulut serta dongeng. Tradisi pantangan ataupun larangan ini pasti ada di tiap daerah dan tentunya ini semua tergantung dari kita untuk menyikapinya,percaya atau tidak.  Pada saat sekarang mitos itu masih banyak terdengar di masyarakat saat ini dan banyak orang yang masih mempercayai itu.
Namanya juga mitos, mau percaya atau tidak, sebenarnya semua itu kembali kepada diri sendiri. Tetapi, seringkali orang justru terbius kata mitos, dan menganggapnya sebagai sebuah misteri yang makin lama makin bikin penasaran. Padahal, kalau dipikir dengan logika hal-hal yang disebut mitos itu ada penjelasannya. Sebagai manusia berpikir (homo sapiens), adalah konyol jika Anda masih percaya dengan mitos.
      Seperti hal nya ibu hamil harus selalu membawa gunting.
di beberapa daerah ada sebuah mitos di mana seorang wanita yang sedang hamil harus selalu membawa gunting kemanapun ia pergi agar janin yang di kandungnya sehat dan tidak terkena gangguan,khususnya gangguan dari setan.
padahal gunting ini jika di selipkan di pinggang dengan tidak hati-hati bisa melukai dirinya terutama saat ia hendak jongkok atau duduk. lebih dari itu selalu membawa gunting bagi wanita hamil sesungguhnya hanyalah mitos belaka karena jika tujuannya agar terhindar dari bahaya yang di sebabkan setan,sesungguhnya setan tidak takut pada gunting.

AKUNTANSI SYARI'AH


AKUNTANSI SYARI’AH

Akuntansi Syari'ah adalah akuntansi yang berorientasi sosial. Artinya akuntansi ini tidak hanya sebagai alat untuk menterjemahkan fenomena ekonomi dalam bentuk ukuran moneter tetapi juga sebagai suatu metode menjelaskan bagaimana fenomena ekonomi itu berjalan dalam masyarakat Islam. Akuntansi Syari'ah termasuk didalamnya isu yang tidak biasa dipikirkan oleh akuntansi konvensional. Perilaku manusia diadili di hari kiamat. Akuntansi harus dianggap sebagai salah satu derivasi/hisab yaitu menganjurkan yang baik dan melarang apa yang jelek. Realitas Akuntansi Syari'ah adalah tercermin dalam akuntansi zakat.
Akuntansi zakat menunjukkan proses di mana kekayaan diperoleh secara halal oleh perusahaan. Ini merupakan salah satu contoh dari turunan hisab yang merupakan bidang akuntansi. Disamping itu ternyata melalui Al Qur'an telah menggariskan bahwa konsep akuntansinya adalah penekanan pertanggungjawaban atau accountability yang tujuanya menjaga keadilan dan kebenaran.
Terdapat beberapa pengertian tentang Akuntansi Syariah, antara lain yaitu:
  1. Secara etimologi , kata akuntansi berasal dari bahasa Inggris, accounting, dalam bahasa Arabnya disebut “ Muhasabah” yang berasal dari kata hasaba, hasiba, muhasabah, atau wazan yang lain adalah hasaba, hasban, hisabah, artinya menimbang, memperhitungkan mengkalkulasikan, mendata, atau menghisab, yakni menghitung dengan seksama atau teliti yang harus dicatat dalam pembukuan tertentu. Kata “hisab” banyak ditemukan dalam Al-Qur’an dengan pengertian yang hampir sama, yaitu berujung pada jumlah atau angka,
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Akuntansi Syariah adalah suatu kegiatan identifikasi, klarifikasi, dan pelaporan melalui dalam mengambil keputusan ekonomi berdasarkan prinsip akad-akad syariah, yaitu tidak mengandung zhulum (Kezaliman), riba, maysir (judi), gharar (penipuan), barang yang haram, dan membahayakan.
  1. Akuntansi Syari’ah adalah akuntansi yang berorientasi sosial. Artinya akuntansi ini tidak hanya sebagai alat untuk menterjemahkan fenomena ekonomi dalam bentuk ukuran moneter tetapi juga sebagai suatu metode menjelaskan bagaimana fenomena ekonomi itu berjalan dalam masyarakat Islam. Akuntansi Syari’ah termasuk didalamnya isu yang tidak biasa dipikirkan oleh akuntansi konvensional. Perilaku manusia diadili di hari kiamat. Akuntansi harus dianggap sebagai salah satu derivasi/hisab yaitu menganjurkan yang baik dan melarang apa yang tidak baik.
  2. Menurut Sofyan S. Harahap dalam (Akuntansi Social ekonomi dan Akuntansi Islam hal 56) mendefinisikan :” Akuntansi Islam atau Akuntansi syariah pada hakekatnya adalah penggunaan akuntansi dalam menjalankan syariah Islam.
1.    Akuntansi syariah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya.
2.    Akuntansi syariah yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan sosial dikuasai ( dihegemony) oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda dari sistem nilai Islam.
Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon situasi masyarakat yang ada pada masanya. Tentu akuntansi adalah produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan masyarakat akan informasi yang disuplainya”
Kerangka konseptual akuntansi syariah juga dibangun dari tujuan yang pada akhirnya digunakan untuk merumuskan teknik akuntansi.
  1. Syariah
  2. Moral     Sosial     Ekonomi     Politik
  3. Akuntansi Syariah
  4. Teknik:
Ø  Pengukuran
Ø  Penyingkapan
  1. Manusia: Pemegang kuasa + Pelaksana
  2. Dasar: Moralitas / Etika berdasarkan hukum Tuhan

sumber :

PSAK


    1. Ada berapakah jumlah pernyataan PSAK hasil adopsi IFRS?
   1.    PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009)
   2.    PSAK 2 Laporan Arus Kas (Revisi 2009)
   3.    PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
   4.    PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri (Revisi 2009)
   5.    PSAK 5 Segmen Operasi (Revisi 2009)
   6.    PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi (Revisi 2009)
   7.    PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan (Revisi 2010)
   8.    PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
   9.    PSAK 12 Ventura Bersama (Revisi 2009)
  10.  PSAK 13 Properti Investasi (Revisi 2011)
  11.  PSAK 14 Persediaan (Revisi 2008) 
  12.  PSAK 15 Investasi pada Asosiasi (Revisi 2009)
  13.  PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011)
  14.  PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya (Revisi 2010)
  15.  PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2009)
  16.  PSAK 22 Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
  17.  PSAK 23 Pendapatan (Revisi 2009)
  18.  PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2010)
  19.  PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, Kesalahan (Revisi 2009)
  20.  PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 2011)
  21.  PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
  22.  PSAK 30 Sewa (Revisi 2011)
  23.  PSAK 31 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
  24.  PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum (Revisi 2011)
  25.  PSAK 34 Kontrak Kontruksi (Revisi 2010)
  26.  PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
  27.  PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
  28.  PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
  29.  PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi 2010)
  30.  PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi 2009)
  31.  PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
  32.  PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (Revisi 2010)
  33.  PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2011)
  34.  PSAK 56 Laba per Saham (Revisi 2010)
  35.  PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban dan Aset Kontinjensi (Revisi 2009)
  36.  PSAK 58 Aset Tidak Lancar
  37.  PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
  38.  PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
  39.  PSAK 62 Kontrak Asuransi
  40.  PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
  41.  PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
  42.  PSAK 107 Akuntansi Ijarah
  43.  PSAK 108 Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
  44.  PSAK 109 Akuntansi Zakat Infaq Sedekah
  45.  PSAK 110 Akuntansi Hawalah
  46.  PSAK 111 Akuntansi Asuransi Syariah
  47.  PSAK ETAP

2. Ada berapa PSAK yang dihapus (nomor berapa dan tentang apa saja)?
Ada berapa PSAK yang dihapus (nomor berapa dan tentang apa saja)? Setelah Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah PSAK 32 Akuntansi Kehutanan,  PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol, PSAK 31 (revisi 2000 Akuntansi Perbankan dan PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek. IFRS adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga  semua standar yang terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang, restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen Keuangan. Standar lain yang telah ada namun tidak sesuai dengan IFRS direvisi dan disesuaikan dengan pengaturan dalam IFRS terbaru. Contohnya PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan, disesuaikan dengan IAS 1, PSAK 22 tentang Penggabungan usaha berubah naman menjadi Kombinasi Usaha dan disinya disesuaikan dengan IFRS 3 Business Combination. Beberapa standar baru yang sebelumnya tidak ada dalam PSAK diterbitkan Sebagai contoh PSAK 13 Properti Investasi yang mengadopsi dari IAS 40 Investment Properties. PSAK baru yang mengadopsi penuh IFRS efektif berlaku mengikuti keluarnya PSAK tersebut. Mulai tahun 2008 PSAK tersebut sudah ada yang mulai efektif berlaku. Sementara ada beberapa PSAK yang baru efektif berlaku 2012. Bahkan saat ini masih ada beberapa IFRS yang belum dikeluarkan exposure draftnya contohnya IFRS 1 Full Adoptiondan IAS 41 Biological Asset. Setelah tahun 2012 proses adopsi akan tetap secara konsisten dilakukan, karena PSAK baru yang diterbitkan didasarkan pada IFRS yang saat itu telah ada. Ada beberapa PSAK yang telah diadopsi, IFRSnya telah direvisi, misalnya PSAK 23 Pendapatan. IFRS sebagai standar yang berlaku secara global, menyangkut kepentingan banyak pihak, sehingga penerapan standar yang menimbulkan masalah akan dikritisi sehingga akan dinamis dengan perubahan. Peran Dewan Standar Akuntansi sebagai penyusun Standar Akuntansi Keuangan dengan adopsi IFRS akan berubah. Dewan tidak lagi bertugas merumuskan atau menyusun standar baru namun melakukan adopsi IFRS. Adopsi tersebut dilakukan dengan mentranslate IFRS/IAS untuk dilihat apakah dapat diterapkan di Indonesia. Jika diperlukan Dewan akan menambahkan atau mengurangi beberapa bagian IFRS. Standar hasil adopsi IFRS pada bagian depan setiap standar menjelaskan IFRS/IAS  yang diadopsi dan perbedaan standar tersebut dengan IFRS/IAS yang diadopsi. Perbedaan tersebut ada yang bersifat redaksional, tanggal efektif dan isi standar. IFRS memiliki tiga ciri utama yaitu principles based, lebih banyak menggunakan nilai wajar sebagai dasar penilaian dan pengungkapan yang lebih banyak. Standar yang bersifat principles based hanya mengatur hal-hal prinsip bukan aturan detail. Konsekuensinya diperlukan professional judgment dalam menerapkan standar. Untuk dapat memilikiprofessional judgment seorang akuntan harus memiliki pengetahuan, skill dan etika karena jika tidak memiliki ketiga hal tersebut maka professional judgment yang diambil tidak tepat. Dalam standar yang lama sebenarnya telah menggunakan dasar nilai wajar, namun nilai wajar diterapkan pada pencatatan awal dan penilaian sesudah pencatatan awal untuk beberapa aset yang memiliki nilai wajar yang dapat diandalkan (aset yang memiliki kuotasi pasar aktif seperti saham).

3.  Pilih salah satu PSAK dari IFRS, ringkas dan beri komentar?
PSAK 58 mengatur:
     Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, dan
     Penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan
     Berlaku untuk seluruh aset tidak lancar yang diakui dan seluruh “kelompok lepasan”
“Kelompok Lepasan” (disposal group): suatu kelompok aset yang dilepaskan, dengan dijual atau lainnya, bersama-sama sebagai kelompok dalam transaksi tunggal dan liabilitas yang berhubungan secara langsung
Termasuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik

4. Apakah menurut kalian PSAK yang kalian pilih bagus atau tidak?

Bagus, karena PSAK ini diterapkan secara prospektif setelah tanggal efektif berlakunya. Pada PSAK 58, disajikan juga Lampiran yang menjadi satu kesatuan dengan PSAK 58. Lampiran A berisi definisi istilah yang diatur dalam PSAK 58, di antaranya adalah pengertian Kelompok Lepasan, kondisi sangat mungkin terjadi (highly probable). Selain itu, juga terdapat Lampiran B yang berisi penjelasan tentang kondisi perpanjangan periode yang diperlukan untuk menyelesaikan penjualan.


Sumber :
http://nanangbudianas.blogspot.co.id/2013_01_25_archive.html http://www.warsidi.com/2012/09/download-psak-isak-exposure-draft.html
http://ariafarahmita.blogspot.co.id/2011/09/aset-tidak-lancar-yang-dimiliki-untuk.html