Rabu, 30 Oktober 2013

EKONOMI KOPERASI#





RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN BISNIS SEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI DALAM RANGKA MEMPERKUAT IDENTITAS KOPERASI


PEMBAHASAN


A.    RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN
Restrukturisasi kelembagaan koperasi dimaksudkan agar koperasi benar-benar fokus dalam meningkatkan kesejahteraan anggota, mengurangi konflik, mendorong partisipasi anggota dan tetap mempertahankan keunggulan koperasi dibandingkan dengan lembaga bisnis lain dengan mempertahankan identitas koperasi.

1.      Keanekaragaman fungsi koperasi.
Ke aneka ragaman fungsi koperasi akan menimbulkan konsekuensi semakin besarnya kekuasaan dan wewenang yang melekat pada manajemen karena masalahnya juga semakin kompleks. Semakin besar kekuasaan dan wewenang yang melekat pada manajemen mempunyai implikasi :

a.    Koperasi multi usaha akan lebih banyak mengalami konflik dibanding koperasi usaha tunggal. Konflik yang timbul akan mempengaruhi kinerja koperasi yang pada akhirnya akan merugikan koperasi itu sendiri dan kelangsungan hidup koperasi menjadi terancam.
b.    Kekuatan persaingan pasar dari multi usaha koperasi juga akan mengurangi partisipasi anggota, sehingga koperasi akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan pasar, mengingat beragamnya kebutuhan dan pelayanan yang harus disediakan koperasi untuk memberikan keunggulan bagi anggotanya.
c.    Kuatnya kekuasaan dan wewenang manajemen yang berimplikasi pada tingginya biaya informasi akan mempengaruhi partisipasi/pengawasan melalui suara dan penentuan keputusan ( voice dan vote )
d.    Makin tingginya biaya informasi yang harus ditanggung oleh anggota untuk memperoleh informasi sehubungan partisipasi dan pengawasan bagi manajemen, sehingga pada akhirnya akan mengurangi insentif untuk berpartisipasi dan mengawasi manajemen.


2.  kegiatan atau fungsi koperasi
Kegiatan atau fungsi koperasi seharusnya akan memudahkan partisipasi dan pengawasan anggota pada manajemen untuk focus pada kepentingan anggota :

Pemilihan atau fokus pada suatu kegiatan memberikan dampak pada :
a.         Peningkatan atau penurunan keunggulan atas manfaat koperasi yang dapat dirasakan bagi anggota
b.         Tingggi rendahnya biaya informasi dalam rangka pengawasan, dan akan mempengaruhi terhadap tinggi rendahnya partisipasi anggota
c.         Kebutuhan anggota akan pelayanan kopersi semakin mudah atau menjadi sebaliknya yang berakibat turunnya partisipasi anggota


3.   Struktur Keanggotaan
Struktur keanggotaan koperasi membantu mempercepat peningkatan kemanfaatan koperasi bagi anggotanya. Koperasi hanya akan hidup jika lembaga bisnisnya telah mampu memberikan kemanfaatkan bagi anggotanya. Struktur ini berpengaruh terhadap manfaat bagi koperasi yaitu :
a.       Jika struktur keanggotaan koperasi makin homogin, (dilihat dari profesi: pegawai , guru, petani , atau dari segi pendidikan serta tingkat penghasilan), maka biaya transaksi untuk berpartisipasi semakin rendah. Sebaliknya jika struktur keanggotaan semakin heterogin, maka biaya transaksi akan menjadi tinggi, sehingga akan mengurangi partisipasi anggota.
b.      Kepentingan dan kemampuan individu untuk memanfaatkan fasilitas koperasi juga berlainan. Semakin heterogin keanggotaan maka semakin besar perbedaan kebutuhan anggota. Hal ini akan mudah memicu konflik internal. Hanya anggota yang punya “kemampuan” lebih akhirnya yang akan lebih menikmati keunggulan koperasi dibandingkan anggota yang kurang “mampu”



4.       Jumlah Keanggotaan
Semakin besar ukuran suatu koperasi, maka semakin tinggi biaya bagi anggota untuk berpartisipasi. Alasannya adalah :

a.    Sejalan dengan semakin besarnya ukuran koperasi, maka aspek profesionalisme manajerial akan makin meningkat. Hal ini akan menjadi kendala bagi anggota untuk berpartisipasi (para anggota lebih banyak membutuhkan waktu untuk bisa memperoleh informasi, dan membutuhkan kemampuan yang tinggi), sehingga semakin kuat kekuasaan manajemen. Apabila manajemen tidak memegang jati diri koperasi (identitas), maka rendahnya partisipasi anggota mendorong manajemen untuk melakukan bisnis dengan non anggota yang lebih menarik serta akhirnya identitas koperasi akan bergeser sebagai lembaga bisnis non koperasi.
b.    Kefeketifan anggota untuk mendiskusikan tentang kelembagaan bisnis koperasi akan semakin berkurang atau dengan kata lain partisipasinya semakin berkurang, karena semakin banyak sumber daya yang harus dipakai sebagai akibat peningkatan jumlah anggota yang tidak diimbangi dengan kemampuan koperasi untuk mengelola sumber daya anggota (termasuk masalah lokasi/tempat tinggal yang lebih jauh untuk menjangkau koperasi).
c.    Makin tingginya biaya partisipasi ini akan mengakibatkan tingkat partisipasi menurun, sehingga menjadi anggota yang pasif, yang mengandalkan pihak-pihak lain untuk menjalankan tugas tugasnya guna mengendalikan manajemen. Akhirnya para anggota tersebut cenderung akan bertindak sebagai free riders (penumpang gelap) mengandalkan anggota lainnya untuk melakukan tugas partisipasi, namun mereka tetap berharap dapat menikmati manfaat koperasi.

oleh : 



Sudarwanto, Adenk. 2012. Restrukturisasi Kelembagaan Bisnis Sebagai Alternatif Strategi                Dalam Rangka Memperkuat Identitas Koperasi. Jurnal Stie Semarang, Vol 4, No 1, p. 55-66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar