Rabu, 30 Oktober 2013

EKONOMI KOPERASI



RESTRUKTURISASI KELEMBAGAAN BISNIS SEBAGAI ALTERNATIF STRATEGI DALAM RANGKA MEMPERKUAT IDENTITAS KOPERASI
Oleh : Sudarwanto, Adenk
Sumber:
Restrukturisasi Kelembagaan Bisnis Sebagai Alternatif Strategi Dalam Rangka Memperkuat Identitas Koperasi. Jurnal Stie Semarang, Vol 4, No 1, p. 55-66

B.     PENDEKATAN STRATEGI


1.       Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen (SPPM)
Desain sistem kelembagaan koperasi merupakan Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen ( SPPM ) sebagai suatu pendekatan alternatif perlu dibanguan guna merespon perubahan lingkungan bisnis
Kelembagaan Bisnis Koperasi harus melakukan penataan ulang sehubungan dengan perubahan lingkungan, sehingga mampu merespon paradigma manajemen dalam menerapkan managerial skill sesuai tuntutan perubahan lingkungan agar identitas koperasi tetap terjaga, dan menjamin adanya value added bagi anggota koperasi. Desain SPPM ini dimaksudkan untuk merumuskan kembali secara tajam dengan mengurangi keanekaaragaman fungsi , heteroginitas keanggotaan, serta struktur keanggotaan , dan melakukan reskillling manajer. Dengan demikian perlu adanya perubahan mind set dalam praktek manajemen koperasi.

2.       Perubahan Mindset
Perubahan lingkungan bisnis koperasi membawa konsekuensi terhadap perubahan mindset atas praktek manajemen dalam mengelola bisnis yang dijalankan koperasi.Perubahan mindset tersebut dimaksudkan untuk tetap menjaga identitas koperasi dalam mencapai pelipat ganda kinerja koperasi. Perubahan mindset tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3 : Perubahan Mindset




 Agar perubahan mindset ini dapat berjalan maka harus dilakukan continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) yang didukung keandalan Sumber DayaManusia dalam merespon setiap perubahan lingkungan bisnis koperasi. Perubahan mindset menjadi syarat keharusan baik bagi anggota selaku pemilik maupun para manajer selaku pengelola bisnis yang dijalankan oleh koperasi. Perubahan tersebut terutama menyangkut cara pandang , sikap dan perilaku dalam merespon perubahan lingkungan. Butir –butir perubahan yang menyangkut kondiisi masa depan secara berkelanjutan adalah :

a.       Kecepatan dan kemauan untuk merespon
b.      Leadership dari setiap orang, bukan hanya pengurus atau manajer saja
c.       Kekakuan organisasi berubah menjadi fleksibilitas secara permanen
d.      Pengendalian melalui visi , misi dan value
e.       Bukan penjagaan informasi secara ketat tetapi shraing information
f.       Tidak mengandalkan analisis kuantitatif tetapi juga kreativitas
g.      Bukan reaktif menghindari resiko, tetapi keberanian menanggung resiko
h.      Bukan fokus ke internal organisasi tetapi fokus kelingkungan kompetitif
i.        Bukan menjaga independensi kelembagaan koperasi tetapi saling ada ketergantungan (kerjasama) diantara pelaku bisnis
3.       Reskilling Manajer
Reskilling manajer dimaksudkan untuk membentuk skill baru manajer melalui pendidikan dan pelatihan yang efektif. Reskilling manajer ini dipicu oleh :

1.       Skill yang telah dimiliki para manajer koperasi sudah tidak sesuai dengan tuntutan skill dari lingkungan bisnis, sehingga terjadi adanya ketidaksepadanan (mismatch) antara skill yang dimiliki manajer dengan tuntutan lingkungan bisnis.
2.      Skill yang dimiliki sudah ketinggalan jaman dengan adanya perubahan lingkungan bisnis yang cepat

Alasan yang mendasari reskilling manajer ini adalah :

a.        Kebanyakan manajer hanya memiliki kemampuan bidang tehnis, bukan managerial skill
b.      Kebanyakan pendidikan peningkatan kemampuan manajaer lebih menekankan pada process skill approach yang menghasilkan manajer terampil dalam bidang plannng, coordinating, staffing, controlling, tetapi tidak termpil dalam menghasilkan valuebagi bisnis koperasi
c.       Lingkungan bisnis yang berubah perlu mengkaji kembali paradigma, asumsi dasar core belief, core value yang selama ini digunakan manajer

4.      Perspektif dan Sasaran Strategik
Untuk menjalankan bisnis koperasi agar tetap memberikan manfaat bagi anggota, serta kelangsungan hidup koperasi, maka perspektif keuangan, anggota , proses, pembelajaran dan pertumbuhan harus menjadi perhatian guna mencapai sasaran strategik .

1.       Perspektif Pembelajaran dan pertumbuhan adalah pemberdayaan semua potensi Sumber Daya Manusia yang terintegrasi dalam tatanan struktur organisasi koperasi.
2.      Perspektif Proses, merupakan mekanisme dan sistem yang harus diikuti guna menjamin kualitas pelayanan atas produk/jasa yang dihasilkan koperasi
3.      Perspektif Anggota, adalah terpenuhinya kebutuhan anggota dan meniadakan kesenjangan antara harapan anggota terhadap rialitas yang diterima dari koperasi
4.      Perspektif keuangan akan terukur dengan adanya pertumbuhan, profitabilitas, serta penurunan biaya sehingga menghasilkan nilai tambah bagi anggota koperasi.

oleh : 
Sudarwanto, Adenk. 2012. Restrukturisasi Kelembagaan Bisnis Sebagai Alternatif Strategi                Dalam Rangka Memperkuat Identitas Koperasi. Jurnal Stie Semarang, Vol 4, No 1, p. 55-66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar