Minggu, 19 Oktober 2014

AKUNTANSI RUMAH SAKIT

Laporan hasil usaha
Walaupun Rumah Sakit Pemerintah berorientasi sosial atau nir laba, namun dengan perubahan menjadi Unit Swadana, maka mencari laba usaha adalah penting walaupun bukan menjadi tujuan utama pendirian Rumah Sakit tersebut. Sisa hasil usaha Rumah Sakit Swadana berbeda dengan SHU badan usaha lainnya atau Rumah Sakit yang berbentuk PT, pada Rumah Sakit Swadana tidak ada bagian yang diserahkan kepada pemilik sebagai dividen.

a. Pengertian SHU adalah kelebihan dari penghasilan atas beban pada satu periode tertentu.

b. Manfaat SHU antara lain :
- Memungkinkan analisis laporan keuangan
- Memungkinkan laporan pertanggung jawaban manajemen Setiap unit di Rumah Sakit mempunyai kontribusi tersendiri terhadap SHU. Ada unit yang berkontribusi sebagai penghasil keuntungan (profit center) dan ada yang sebagai pusat pengeluaran beban (cost center). Laporan dapat bersifat kualitatif sebagai hasil peninjauan lapangan dan dapat bersifat kuantitatif/keuangan yang diperoleh dari laporan-laporan unit center.

c. Penyajian didapat dari:
- Penyajian penghasilan yang berasal dari pendapatan kegiatan usaha (operating revenues) yaitu semua penghasilan (bruto) yang timbul dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti pelayanan jasa medis dan kesehatan di Unit Rawat Inap, Rawat Jalan, penunjang medik dan lain-lain
- Penyajian penghasilan yang berasal dari penghasilan lain-lain yang merupakan semua basil yang diperoleh bukan dari aktivitas utama Rumah Sakit seperti parkir, WC, bunga bank dan lain-lain.
- Beban (expenses) yaitu biaya yang secara langsung telah dimanfaatkan di dalam kegiatan memperoleh penghasilan dalam suatu periode tertentu.
Terdiri dari :
o beban dari kegiatan usaha yaitu beban yang timbul sebagai
akibat dari kegiatan utama Rumah Sakit seperti gaji seluruh
karyawan, harga pokok obat/bahan habis pakai, snack
karyawan, sparepart peralatan medik dan lain-lain.
o beban umum dan administrasi yaitu beban yang timbul bukan
diakibatkan langsung dari kegiatan memperoleh pendapat
usaha Rumah Sakit seperti beban gaji direksi dan karyawan
adiministrasi umum, ATK dan lain-lain
o beban lain-lain adalah semua beban yang itmbul bukan
dikarenakan dari pelaksanaan aktivitas utama Rumah Sakit,
seperti beban bunga dan lain-lain.

d. Bentuk laporan :
- Tunggal (Single step)
 Semua penghasilan dikelompokkan 
 Semua beban dikelompokkan
 Selisih penghasilan atas beban adalah SHU
 PPH 25 maka didapat SHU bersih.
- Bertahap
Setiap penghasilan ataupun beban diuraikan secara rinci.

e. Perkiraan luar biasa
Yaitu perkiraan yang sifatnya abnormal/luar biasa (extra ordinary), bisa
berupa keuntungan atau kerugian luar biasa, seperti pelunasan hutang,
gempa bumi, kebakaran dan lain-lain.
Contoh laporan sisa hasil usaha terlampir.

2. Neraca
Disebut juga laporan posisi keuangan yang menunjukkan kondisi
atau posisi keuangan suatu entitas pada suatu tanggal tertentu. Yang
dimaksud dengan posisi keuangan adalah : posisi dari aktiva atau harta
(assets), kewajiban (liabilities) dan Modal (Owner's equality).

a. Pendekatan
Secara garis besar ada 2 pendekatan :
- Pendekatan pembelanjaan
Kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan sumber-sumber
pembelanjaan suatu entitas. Adapun Harta menunjukkan penggunaan dari
sumber-sumber pembelanjaan tersebut.
- Pendekatan sumber daya
Harta menunjukkan jumlah sumber daya yang dimiliki suatu entitas pada
tanggal tertentu. Adapun kewajiban dan Modal pada Neraca menunjukkan
hak/klaim atas harta tersebut. Kewajiban menunjukkan hak/klaim pihak
luar. Sedangkan Modal menunjukkan hak/klaim pemilik.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa jumlah aktiva atau harta
di dalam neraca selalu sama dengan jumlah kewajiban dan modalnya.

b. Kegunaan Neraca
Untuk mengetahui :
- Laporan sisa hasil usaha Rumah Sakit
- Kemampuan melunasi kewajiban jangka pendeknya
- Jumlah total harta dan susunannya
- Jumlah akumulasi Modal dan sebagainya.
Dengan demikian dapat diproyeksikan tindakan keuangan apa yang
harus dilakukan, apakah jumlah persediaan mencukupi, apakah
dana untuk membeli peralatan tersedia dan sebagainya.

c. Komponen-komponen Neraca
Aktiva/Harta
- Aktiva lancar : meliputi Kas dan Bank (tidak termasuk deposito, check kosong, check mundur dan sebagainya). Kas yang disisihkan untuk tujuan khusus disajikan terpisah.
- Surat berharga : Saham, obligasi dan disajikan di Neraca sebesar biaya/nilai pasar yang paling rendah.
- Piutang (Account Receivables
tagihan kepada pihak lain untuk melakukan pembayaran jangka pendek, terdiri dari piutang usaha dan piutang bukan usaha.
- Persediaan (Inventory)
Antara lain : persediaan obat, benang medis, bahan laboratorium, bahan radiologi, alat keperawatan, linen, bahan makanan dan alatalat kebersihan disajikan dalam neraca berdasarkan nilai realisasi bersih.
- Biaya bayar di muka (Prepaid expenses)
Antara lain : ATK, barang cetakan, tissue, premi asuransi, sewa bayar di muka, tidak termasuk uang muka pembelian aktiva dan Pajak bayar di muka.
- Investasi : dinyatakan dalam neraca sebesar biaya perolehannya (termasuk komisi broker, jasa bank dan lain-lain)
- Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan Rumah Sakit dengan masa manfaat lebih dari satu tahun. Penyajian dalam neraca adalah nilai perolehannya dikurangi penyusutan.
- Aktiva tak berwujud
Merupakan hak istimewa yang diperoleh organisasi usaha untuk digunakan dalam kegiatannya seperti : hak cipta dan sebagainya.
- Aktiva lain-lain misalnya gedung dalam pembangunan.
Uang muka pembelian aktiva tetap, piutang jangka panjang dan
sebagainya.

Kewajiban (Liabilitas)
Kewajiban lancar meliputi hutang yang akan dilunasi dalam waktu
satu tahun atau satu siklus normal, seperti : Fee dokter yang belum
dibayar, hutang pembelian obat, ATK dan lain-lain.
Kewajiban tak lancar yaitu hutang yang tidak akan jatuh tempo
dalam waktu setahun, misalnya hutang investor.
Modal/Ekuitas
adalah hak residual atas aktiva organisasi setelah dikurangi semua
kewajiban.
Terdiri dari Modal dasar, akumulasi sisa hasil usaha dan modal
yang berasal dari sumbangan.

d. Keterbatasan Neraca
- Merupakan laporan historis dari semua transaksi di masa lalu
akibatnya tidak bisa menunjukkan nilai saat ini (Current value)
- Dalam neraca digunakan uang sebagai sebuah ukuran sedangkan
uang memiliki nilai yang tidak stabil.
- Tidak dapat mengukur semua sumber daya rumah sakit

- Pos-pos neraca hanya memberikan indikasi atas nilai secara umum.


sumber : academia.edu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar